KESEPIAN
Merasa sendiri diantara keramaian. Seakan tak berteman. Hanya
berbicara dengan bayangan.
Kesepian
Bagaikan kutukan, tak ada satupun yang menginginkan. Namun tetap
ada yang merasakan. Menerima kenyataan bahwa dunia meninggalkannya sendirian.
Kesepian
Bagaikan seorang kesakitan. Tak ada yang mau mendekat untuk
sekedar melempar senyuman. Seakan ia begitu mengerikan.
Kesepian
Mungkin hanya sekadar perasaan. Mungkin kenyataan tak
seperti yang ia rasakan. Mungkin sebenarnya ia tak benar-benar sendirian. Tapi yang
ia rasakan yah demikian.
Kamu tahu bagaimana rasanya kesepian?
Saya sangat mengerti bagaimana rasanya kesepian. Karena memang
itu yang kini saya rasakan.
Seakan didunia ini hanya sendirian. Semua orang menjauh. Tak
lagi tahu harus melakukan apa. Merasa seakan tak ada yang perduli. Mungkin bukan
merasa tapi memang kenyataan. Tak ada yang perduli. Ingin bicara tapi tak tahu
bicara pada siapa. Ingin menangis tapi malu dan takut dianggap lemah. Bahkan
saat ingin marah tak tahu harus marah pada siapa. Ingin melangkah tapi terlalu
takut menerima resikonya.
Saat senang, terselip kesedihan yang begitu memilukan. Saat
sedih, hanya senyuman yang mampu terpancarkan. Tak ada sedikitpun tangisan. Ya, seorang yang kesepian tidak lagi mampu
mendengar suara hatinya sendiri yang terisak begitu keras.
Lama-lama capek yah berpura-pura.
Berpura-pura tak peduli padahal sangat membutuhkan.
Berpura-pura tak
kenapa-kenapa padahal hati merasa begitu kesakitan.
Berpura-pura melupakan padahal semua kenangan masih utuh
dalam fikiran.
Berpura-pura cuek padahal dalam hati begitu mengharapkan.
Hingga terlalu sering dan bahkan saya muak terus-terusan
dibilang sombong.
Kalau boleh jujur, saya juga mau menyapa anda terlebih dulu.
Mengajak ngobrol bahkan bercanda seperti dahulu. Namun saya itu terlalu munafik.
Sekeras apapun suara hati saya bergejolak, saya akan tetap meredamnya. Tak
ingin seorangpun mengetahui kelemahan itu.
Kamu juga gak tahu kan
seberapa sakit saya menerima kenyataan kamu pergi. Oranglain hanya tahu bahwa
saya adalah tersangka dan kamu yang paling dikorbankan. Namun gak ada satu
orangpun yang mau tahu betapa sakit, betapa besar hati saya dikorbankan. Karena
oranglain hanya menilai dari luar.
Saya tak mengatakan bahwa saya ingin semuanya kembali. Saya
hanya mengatakan sekarang ini saya begitu kesepian. Saya tak bisa menerima
kenyataan bahwa semuanya menjauh dari kehidupan saya. Saya hanya sedang
menyayangkan sifat saya yang begitu menyebalkan. Sehingga semuanya memilih
menjauh dan meninggalkan.
Namun saya percaya bahwa dunia ini berputar. Suatu saat,
entah kapan, saya yakin saya punya kesempatan buat jadi diri saya sendiri.
Dengan seseorang yang mau mengerti diri saya yang sebenarnya. Yang mampu
mendengar suara hati saya yang sesungguhnya.
Sekarang ini saya mau menjauh. Perlahan saya ingin menemukan
jatidiri saya yang sebenarnya. Meninggalkan semua rasa kesepian dan menjemput
kebahagiaan yang lain.
zzzzzzzzzzzzzzzzz