Jumat, 21 Maret 2014

catatan untuk UWI


Terimakasih bu Rofa :') {}
 

" Dwi, kehidupan memang tidak seindah yang kita bayangkan. Untuk itu kita harus pintar-pintar mengatur strategi, apa yang bisa kita lakukan dan apa yang terbaik harus kita lakukan. Agar jangan sampai mencelakakan apa yang sudah kita miliki saat ini.
          Percayalah, bahwa Tuhan tidak tidur, Dia Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui. Serahkan semuanya kepada-Nya. Kita hanya bisa menjalani kehidupan-Nya. Dia-lah nanti yang akan memutuskan apa yang terbaik untuk kita. Kita hanya diminta untuk berusaha dan berbuat yang terbaik untuk kehidupan.
Dwi, tahukah bahwa kehidupan ini tidak ada yang sempurna. Dan bila kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, bukan berarti kita orang yang malang di dunia ini. Justru sebenarnya kemalangan yang kita alami adalah sebagai tabungan untuk kebahagiaan di kemudian hari.
Dwi, banyak orang sukses, orang besar, orang bersejarah di dunia, pernah mengalami kehidupan yang sulit, menyedihkan, dan penuh perjuangan. Kamu tahu Steve Job ? Dia dilahirkan sebagai bayi yang tidak diinginkan oleh kedua orang tua kandungnya. Dia juga lahir langsung diserahkan ke orang lain untuk diadopsi.
Kamu tahu juga Stephen Hawking ? Dia bukanlah manusia sempurna yang gagah menawan. Dia hidup dengan bantuan alat, karena dia sebenarnya menderita lumpuh di seluruh badannya.
Kamu tahu Susilo Bambang Yudhoyono, dulunya dia berasal dari keluarga broken home, orang tuanya bercerai, dan dia harus hidup dengan ibunya, terpisah dari bapaknya.
Kamu tahu Nelson Mandela ? Hampir 2/3 hidupnya dialami di penjara. Dari penjara ke penjara dia didera oleh penderitaan siksaan demi siksaan.
Namun, dari semua tokoh diatas tadi, mereka menjadikan pengalaman hidup sebagai pelajaran untuk meniti kehidupan yang lebih baik. Mereka belajar untuk tidak menyesali, tidak mendendam, apalagi kemudian menjadi seorang psikopat.
Mereka menjadikan semua penderitaan di masa lalu sebagai bahan pengalaman untuk menjadi manusia yang sempurna. Dan kehidupan mereka tidak sempurna, tetapi hidup mereka menjadi luar biasa.
Dwi, seka air matamu, tetap tegar menghadapi ujian kehidupan. Seperti sekolah, siapa yang dapat nilai yang baik, pasti akan lulus. Dan nilai yang baik itu adalah dengan sholat dan sabar.
Sampai disini dulu ya ? Peluk sayang dari ibu. "

Bekasi, 21 Maret 2014.
Rofatul Atfah.  

1 komentar: