Terimakasih bu Rofa :') {}
" Dwi, kehidupan memang tidak seindah
yang kita bayangkan. Untuk itu kita harus pintar-pintar mengatur strategi, apa
yang bisa kita lakukan dan apa yang terbaik harus kita lakukan. Agar jangan
sampai mencelakakan apa yang sudah kita miliki saat ini.
Percayalah,
bahwa Tuhan tidak tidur, Dia Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui.
Serahkan semuanya kepada-Nya. Kita hanya bisa menjalani kehidupan-Nya. Dia-lah
nanti yang akan memutuskan apa yang terbaik untuk kita. Kita hanya diminta
untuk berusaha dan berbuat yang terbaik untuk kehidupan.
Dwi, tahukah bahwa kehidupan ini tidak ada yang sempurna. Dan
bila kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, bukan berarti kita orang
yang malang di dunia ini. Justru sebenarnya kemalangan yang kita alami adalah
sebagai tabungan untuk kebahagiaan di kemudian hari.
Dwi, banyak orang sukses, orang besar, orang bersejarah di
dunia, pernah mengalami kehidupan yang sulit, menyedihkan, dan penuh
perjuangan. Kamu tahu Steve Job ? Dia dilahirkan sebagai bayi yang tidak
diinginkan oleh kedua orang tua kandungnya. Dia juga lahir langsung diserahkan
ke orang lain untuk diadopsi.
Kamu tahu juga Stephen Hawking ? Dia bukanlah manusia
sempurna yang gagah menawan. Dia hidup dengan bantuan alat, karena dia
sebenarnya menderita lumpuh di seluruh badannya.
Kamu tahu Susilo Bambang Yudhoyono, dulunya dia berasal dari
keluarga broken home, orang tuanya bercerai, dan dia harus hidup dengan ibunya,
terpisah dari bapaknya.
Kamu tahu Nelson Mandela ? Hampir 2/3 hidupnya dialami di
penjara. Dari penjara ke penjara dia didera oleh penderitaan siksaan demi
siksaan.
Namun, dari semua tokoh diatas tadi, mereka menjadikan
pengalaman hidup sebagai pelajaran untuk meniti kehidupan yang lebih baik.
Mereka belajar untuk tidak menyesali, tidak mendendam, apalagi kemudian menjadi
seorang psikopat.
Mereka menjadikan semua penderitaan di masa lalu sebagai
bahan pengalaman untuk menjadi manusia yang sempurna. Dan kehidupan mereka
tidak sempurna, tetapi hidup mereka menjadi luar biasa.
Dwi, seka air matamu, tetap tegar menghadapi ujian kehidupan.
Seperti sekolah, siapa yang dapat nilai yang baik, pasti akan lulus. Dan nilai
yang baik itu adalah dengan sholat dan sabar.
Sampai disini dulu ya ? Peluk sayang dari ibu. "
Bekasi, 21 Maret 2014.
Rofatul Atfah.
Ah, dwi, ibu mau nulis apa nih, ibu jadi terharu.
BalasHapus